Sensor BENGUTTT
Akhir-akhir ini pengeran sering banget ngebaca di hampir semua situs online yang membahas tentang kesuksesan seorang waria dalam sebuah ajang perhargaan.
Mengapa ini bisa terjadi?
Kita juga tidak harus menyalahkan orang atau sebuah perhelatan dalam menilai, tetap dalam aturan sebuah pertandinga, siapa yang terbaik wajib menjadi pemenang. Tetapi sayangnya yang terbaik saat ini bukanlah yang terbaik menurut pandangan orang Indonesia.
Gue sendiri jujur gak setuju dengan keputusan juri memberikan pernghargaan terhadap waria yang bernama (nama). Sebabnya, bukankah masih banyak yang benar-benar wanita atau yang benar-benar pria yang pantas mendapat penghargaan itu.
Secara ilmiah, penghargaan ini sah-sah saja, tapi apakah ini hanya demi memperjuangkan gender mereka. Sebuah perasaan yang aneh dan tiba-tiba muncul, demi mendapatkan pengakuan, mereka rela melakukan apapun untuk merubahnya.
Gue sendiri meskipun itu demi memperjuangkan hak-hak mereka, sebaiknya janganlah ini sampai dijadikan atau diangkat ke publik hal tersebut, karena ini dapat menjadikan pengetahuan yang buruk terhadap perkebangan anak, keyakinan anak, dan merusak daya pikir anak.
Coba kita pikirkan bersama, istilah internet sudah sampai di plosok negeri saat ini, tetapi jika informasi ini ada saja 1 anak yang membaca, maka apa yang akan terjadi?
- Anak akan cenderung tidak percaya diri
- Merasa asing terhadap apa yang telah diberikan tuhan kepadanya
- Rasa ingin tau berlebihan
Semua fakta ini harusnya kita bener-bener jadikan permasalahan, jangan justru kita hanya beranggapan bahwa ini hal biasa yang sudah bukan hal baru.
Memanglah ini hal biasa, tapi jika seorang anak melihat foto dibawah ini:
![]() |
Rusaklah dunia kalo ini terus diangkat -_- |
Apa anggapan mereka, seorang anak akan berfikir, ternyata memiliki jenggot itu gak harus rambut pendek, tetapi rambut panjang dengan tangan gemulai juga bisa kita miliki. Pembelajaran seperti apa ini???
Gue masih gak setuju jika ini terjadi di negara tercinta gue Indonesia, yang perlu kita ketahui adalah kita boleh logistis, tapi bukan berarti semua dapat kita jadikan realistis.
Andai saja ini terus terjadi dan semakin banyak para waria yang merasa mereka memang harus berkomitment dengan apa yang mereka lakukan saat ini, bukan justru merubahnya menjadi apa yang seharusnya.
Sahabat Wortel’s, seperti apapuna diri kalian saat ini, di zaman yang serba realistis ini, sebaiknya kita harus bener-bener pandai memilahkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Apapun agama kalian, tetaplah berusaha menjadi orang yang selalu bersyukur dengan apa yang telah tuhan hadiahkan untuk kita, kita jaga dengan baik, bukan justru kita rubah ia menjadi hal yang bukan seharusnya, salah berfikir memang sering sekali membuat orang berbeda pendapat, tapi salah dalam bertindak tidak akan membuat kalian terus disalahkan. Artinya sebaik apapun dimata kita, jika itu sudah melawan takdir, orang akan tetep beranggapan bahwa kita bukanlah orang yang bersyukur.
“Pelajaran besar yang dapat kita ambil adalah tidak semua yang dianggap baik bagi kita itu menjadi baik pula anggapan bagi orang lain.” Heru Arya
Enjoy!
setuju banget om ..
hanya orang yang tidak pandai bersyukur yang ingin merubah-rubah apa yang telah di berikan tuhan. Nice post 🙂
Makanya, om bingung dengan dunia ini, akan jadi apa dunia kita jika orang-orang seperti itu masih diangakat. Thank's for visit. 🙂