Selatbaru, Desa yang Menguji Konsistensi Seorang Blogger

Hello semua… Selamat datang kembali di Tulisan Wortel. Wah… Gue bingung ni, mau mulai dari mana. Intinya gue gak akan buat alasan apapun kenapa 1 minggu ini Tulisan Wortel gak ada postingan baru. Jadi, gue akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Inget!! Bukan alasan, tapi kejujuran. 😀

 

Biar gak kelamaan, Pangeran mulai ya.

 

—o0o—

 

Rabu, 4 Mei 2016

 

Setelah gue kelar publish materi Ebook tentang Cara Menjadi Blogger Konsisten, tidak lama setelah itu kondisi kesehatan gue makin menurun. Suhu badan gue makin menjadi-jadi panasnya. Sedangkan hari Kamis gue harus berangkat pulang ke kampung halaman di Selatbaru, Bengkalis.

 

 

Malam kamis itupun menjadi malam yang panjang. Sudahlah badan panas, batuk dan ditambah pilek yang seakan gak mau kalah dengan penyakit yang lain. Belum lagi mata gue nggak bisa diajak tidur. Entah setan mana yang sudah mampir di badan gue malam itu, sehingga hari ini begitu panjang. Sampai akhirnya jam 04.00 Pagi gue baru bisa tertidur pulas.

 

Kamis, 5 Mei 2016

 

Merasa sudah bisa tidur, harusnya kondisi badan gue sedikit membaik. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Kepala gue tambah pusing. Sejatinya, di sini gue baru sadar. Kalo tinggal di rumah sendiri itu gak enak. Serius!!! Pengen rasanya ada yang beliin obat, mijitin, masakin mie instan….

 

Hem… Kenapa gue jadi kebelet Nikah gini??

 

Berhubung sudah janji pengen pulang hari ini, gue pun dengan semampunya mengumpulkan pakaian yang akan gue bawa. Packing singkat itupun selesai di jam 08.00 pagi. Karena takut pingsan pas bawa motor nanti, guepun sarapan di tempat langganan gue. Sarapan kelar, perjalanan Pekanbaru-Bengkalis pun dimulai.

 

Kalo ada yang ngira gue bakalan ngajak temen karena gue dalam keadaan sakit. Kalian salah besar. Gue sendiri menempuh 5 jam 30 menit untuk sampai ke Sungai Pakning sebelum menyebrang menuju pulau bengkalis. Iya. SENDIRI. PUAS!!!

 

Nah, sebenarnya ketika kondisi badan gue baik, biasanya gue hanya menghabiskan 4 jam perjalanan. Itupun sudah sangat lama rasanya.

 

Tapi, sakit ini sungguh menyiksa gue selama di perjalanan. Belum lagi, beberapakali gue terjebak hujan lokal. Ini adalah moment kampret banget. Ketika kalian melewati daerah yang terkena hujan lokal, ada dua kemungkinan ketika orang lain yang melihat kalian :

 

1. Pengertian dan Ngerasa biasa aja
2. Akan ngeliat sinis seolah matanya ngomong ‘Ciyeee yang baru kejebur sungai…’

 

Soalnya, ketika gue sampai di daerah yang gak hujan, dengan basah kuyub gue dilirik sepanjang jalan. Pengen rasanya lambai tangan. Tapi tangan ini tak kuasa.

 

Hari Kamis inipun menjadi perjalanan terlama gue selama pulang ke Selatbaru, Bengkalis. Fiuh..

 

Perjalanan terus berlanjut sampai gue akhirnya menyebrang menggunakan Roro menuju pulau Bengkallis. Empat puluh lima menit berlalu dan gue sampai di Pulau Bengkalis. Masih ada 30 menit lagi untuk sampai di Selatbaru. Desa yang penuh kerinduan.

 

Berhubung kondisi badan gue masih belum juga baikan. Malah ditambah masuk angin. Pokoknya badan gue udah kayak grosiran. Semua jenis penyakit ada di badan yg sama. -__-

 

Hari ini gue selesaikan dengan rebahan di kamar untuk melepas semua rasa sakit selama perjalanan dan mata guepun menatap langit yang menggumpal indah dari jendela kamar yang sudah lama gue tinggalkan. ‘Guling. Gue kembali.’

 

Jumat, 6 Mei 2016

 

Pagi pertama di rumah kali ini gue habiskan dengan membantu beberapa pekerjaan rumah. Ya, karena gue cuman 2 bersaudara dan gue anak terakhir. Sedangkan kakak gue sekarang udah punya rumah sendiri. Mau atau tidak, gue harus membantu serta menggantikan peran kakak gue untuk mengurusi pekerjaan rumah.

 

Siangnya, gue baru sempat mengecek hape. Sempet ngerasa heran sih, soalnya sejak gue sampe di rumah, belum ada satupun notifikasi yang masuk di hape gue.

 

Gue coba buka beberapa aplikasi dan di sini kesabaran gue diuji untuk kesekiankalinya. Terpampang jelas di layar gadget gue bahwa jaringan yang sedang aktif adalah GPRS. WHAT!!!! Tahun 2016 masih ada jaringan GRPS? Gue hening panjang.

 

Gue berusaha tetep mikir positif. Mungkin ini karena pindah tempat aja. Paling bentar lagi normal. Guepun meninggalkan hape itu sampai hari selanjutnya.

 

Sabtu, 7 Mei 2016

 

Masih dalam keadaan lemes karena baru bangun tidur. Gue teringat hari minggu harus publish postingan. Sedangkan kemaren gue baru menyelesaikan 50% materinya. Bahkan, gue belum sempet untuk mengedit materi itu.

 

Takut mengecewakan pembaca, gue dengan semangat tanpa gosok gigi atau cuci muka langsung nulis materi. Empat page MS Word penuh telah selesai. Dengan semangat, gue menyalakan Hotspot dari hape.

 

Masih dalam suasana bersemangat, guepun membuka blogger.com dan yang terjadi cuman loading doang tanpa muncul satu tulisan apapun di layar browser. Karena masih sabar, sambil nunggu gue mengulur waktu untuk mandi.

 

Mandi udah, pake baju udah, celana juga gak lupa. Guepun ngecek laptop lagi berharap homepagenya sudah terbuka. Kamfretnya browser masih loading-loading-loading-dan-gue-hening.

 

Gue masih coba sabar dan mengulur waktu lagi.Karena udah siang, gue lanjut bantuin kerjaan nyokap sampe sore. Merasa sudah berjam-jam meninggalkan laptop, guepun kembali dengan harapan baru untuk bisa upload draf sebelum publish.

 

Demi Tapasha!!! Browsernya masih tetep loading dan gak ada yang terbuka satupun. Gue nyerah. Gue lemah, gue jomlo. Pokoknya gue pasrah banget. Materi postingan itupun gue save di Ms Word dan gue pergi begitu saja dengan perasaan kecewa.

 

sunset-sore-di-selatbaru

 

Sore itu gue menutup kekecewaan gak bisa upload ke draf blog dengan duduk di jembatan depan rumah sambil menikmati sunset sore yang memperbaiki kekecewaan gue sedari pagi tadi. Hari inipun gue kecewa.

 

“Lagi, tentang sebuah hubungan. Ketika sekali saja bermasalah, maka akan ada hati yang berubah. Kecewa. #bukanquote”

 

Minggu, 8 Mei 2016

 

Hari ini gue ditemenin ponakan gue. Nama Fio Novanda. Kalo kalian udah mampir di Tulisan Wortel sejak 2013 kemaren, pasti inget bocah yang selalu gue bully dan bocah paling absurd yang pernah ada dalam hidup gue.

 

Fio ini masih TK. Sekarang umurnya sudah masuk 7 tahun. Karena pas masuk SD kemaren dia masih umur hampir 6 tahun, alhasil sekarang Fio TK lagi.

 

Seperti biasa, Fio selalu bangun kesiangan. Tapi, pagi itu jam 6.00 pagi gue dikejutkan dengan Fio yang mencetin hidung gue sambil bilang ‘Paman… Katanya mau olahraga? Kok belum bangun?’

 

Sambil ngucek-ngucek mata gue keheranan ‘Lah. Sekarangkan lagi hujan Fio. Gimana cara olahraganya?’ Gue baru inget, sebelum Fio tidur, gue janji ngajak di maraton biar perut gue gak makin maju. Tapi, paginya Selatbaru diguyur hujan. Gue juga yang awalnya semangat, jadi milih tidur lagi.

 

‘Paman!!! Bangun… Katanya mau olahraga!! Fio udah siap ni.. Nih!!!’ Kata Fio sambil nunjukin otot yang lebih tepatnya mirip tulang tak berdaging.

 

‘Hahaha. Ya sekarang hujan Fio… Gimana cara Olahraganya???’ Gue menarik selimut

 

‘Ya pake payunglah paman.’ Jawab Fio cerdas

 

‘……’

 

Kami berduapun bergegas ngambil payung dan olahraga bareng di hujan yang lebat. Nggaklah. Tapi Gue meyakinkan Fio bahwa ketika hujan itu gak bisa olahraga. Ya, namanya juga anak kecil. Setelah proses meyakinkan yang cukup lama, gue tiba-tiba dikagetkan dengan Alarm di hape gue.

 

Tertulis di Alarm :
‘Jadwal posting. Harus postingan hari ini. Awas aja kalo kelupaan!!!’

 

Membaca itu gue langsung buka laptop dan Fio malah tidur lagi. Dasar…

 

Hotspot udah nyala, saatnya buka browser dan…………… jaringan membaik. Yes!!! Dari GPRS sekarang sudah naik level ke EDGE. Ada rasa sedikit bahagia yang gak bisa gue tulis. Intinya gue seneng banget.

 

Sekarang akun Blogger udah terbuka, ya meskipun belum ada satupun link yang bisa gue klik. Karena udah jadwal ngeblog, kesabaran gue semakin ditebalkan. Sampai 20 menit gue duduk bengong ngeliatin notebook dengan tampilan home blogger yang gak bisa satupun link diklik.

 

Ya, bukan kesabaran gue habis. Tapi, hati ini udah dikecewakan untuk keduakalinya. Gue udah berusaha semampu dan sekuat gue untuk sabar dan berusaha tetap konsisten ngeblog. Tapi, keadaan sedang tidak mengizinkan.

 

Gue sempet kepikiran berangkat ke kota Bengkalisnya untuk bisa ngeblog. Tapi, karena banyaknya kegiatan di rumah yang harus gue kerjakan, akhirnya guepun menyerah tanpa alasan apapun. Memang, gue yakin akan ada banyak orang yang udah gue kecewakan.

 

Cuman, gue juga yakin masih banyak orang yang bisa memaafkan. Hari Minggu ini adalah hari di mana gue kecewa untuk keduakalinya dan berakhir pada sebuah penyataan :

 

‘Mungkin ini waktunya untuk gue me time supaya gue tau sudah sampai mana gue berjalan menuju impian selama ini.’

 

—o0o—

 

Begitulah yang terjadi. Ternyata untuk menjadi konsisten di daerah yang sinyalnya lemah butuh kesabaran yang super kuat.

 

Mengalami masa ini mengingatkan gue ke masa pertamakali gue punya blog dengan naman Ocehan Arya. Meskipun nama itu alay garis keras, gue tetep bangga make nama itu di zamannya dulu. Sampai berevolusi menjadi Tulisan Wortel seperti sekarang.

 

Hari-hari selanjutnya gue cuman melakukan kegiatan yang di luar kebiasaan gue yang setiap hari terkoneksi internet dan waktu itu tanpa internet. Memang, butuh beberapa hari untuk gue bisa menyesuaikan diri dari kebiasaan yang terlalu banyak mengkonsusmi internet.

 

Begitulah yang terjadi 1 minggu yang lalu. Inget!! Ini bukan alasan. 😀 Kemaren hari Sabtu, 14 Mei 2016 gue telah kembali ke Pekanbaru untuk memulai kembali kegiatan yang sempat gue tunda demi bisa bertemu keluarga di kampung halaman.

 

Foto kiriman Pangeran Wortel (@heru.arya) pada Mei 14, 2016 pada 6:59 PDT

 

Okelah, sepertinya itu dulu yang bisa gue bagikan kali ini. Untuk postingan selanjutnya akan sesuai jadwal kembali. Dan… Gue minta maaf karena gak ada ngepost selama 1 minggu yang lalu. Ya, meskipun ini bukan karena gue yang males atau kenapa-kenapa. Atas alasan apapun, gue minta maaf juga jika tulisan kali ini terlihat kaku. Pangeran Wortel Pamit… See You…

About Pangeran Wortel

Personal guide blogger sejak 2010 dan suka membahas tips blogging, desain blog, belajar SEO, serta hal menarik lainnya.Salam kenal..

View all posts by Pangeran Wortel →

54 Comments on “Selatbaru, Desa yang Menguji Konsistensi Seorang Blogger”

  1. buat konsisten ngeblog jujur itu susah banget, giliran ada sinyal ineternet kenceng males banget ngeblog, giliran kagak ada sinyal malah kepengen banget ngeblog hehehe… eh makasih ya bang udah ngeshare ebook yang 11 cara menjadi blogger konsisten, moga aja aku bisa jadi konsisten hehehe

    1. Aslinya gak susah sih bro. Kembali ke niatnya ngeblog buat apa, sih.. 🙂

      Nah… Kalo itu biasanya karena males, makanya pas ada jaringan ataupun tidak tetep aja gak bisa ngeblog.

      Sama-sama bro. Semoga bermanfaat dan konsisten ya..

  2. Ternyata ini toh yang bikin jarang muncul. Sedih juga ya, jaringan internet di Indonesia nggak merata. 🙁

    Baaaang, itu kejebut maksudnya apa? Hampir salah kaprah dan mikir yang aneh-aneh saya. :((

    Nah, mungkin di ebook selanjutnya ngasih tip buat blogger yang miskin sinyal buat tetep konsisten ngeblog. Atau, paling nggak, bikin tip buat konsisten upload foto di socmed. :))

    1. Iya rob. Makanya kemaren gue gak muncul 1 minggu. Mau gimana rob, begitulah adanya.

      Kejebur Rob. Sorry, typo. Hahahaha. Lo ngeres mulu sih.

      Siap Rob, semoga ada waktu ya…

  3. Jadi karena itu toh hehe. Gue nungguin malah elu buka wall di fb bang. kok pange gak muncul2 nih yaa.

    Gue malah berpikir gini pange, gimana ada blogger yang tinggal di kampung gitu ya. di kampung gue juga bang, jaringan gak bisa di harapin.

    tapi untunglah bisa2 sharing lagi. pasting bikin outline nya ini waktu di Bengkalis. bener gak? *sotoy ahaha

    1. Hahahaha. Malah nunggu di wall… 😀

      Nah… Sejauh yg gue tau ada. Tapi gk di kampung gue sih, lebih di kotanya. Lumayan banyaklah… 🙂

      Hahahaha.. Ini dadakan feb, karena ngerasa bersalah, makanya gue nulisnya pas jadwal juga.

  4. Gue swmakin salut sama lu bang, tulis postingan juga pake alarm. Emang mau nggak mau diri ini harus dipaksa demi masa depan dan masa tua yang nyaman.

    Soal kebelet nikah, udah punya calon nya apa belum. Gue baru tau kalo abng stay di pekanbaru. Gue stay di jambi bng. Lumayan deketlah. Jauh kalo pake ojek. Ojek payung.

    Ketok magic dikit bng itu smartphone biar sinyalnya 3G hahaha.

    1. Hahahaha itu jangan salut aja jar. Tapi, lo harus bisa juga.

      Keknya udah jar. Owalah, kita deketan ya.. Semoga bisa kopdar ya…

      Lo kira mobil diketok magic?

  5. Rupanya mas pange kehilangan sinyal.
    hhhmm
    kadang aku malah seneng kalo pergi ke tempat yang gak ada sinyal, karna bisa ayem idupnya ga ada yang ganggu, apalagi kalo liburan.
    Tapi susah juga si kalo jaman sekarang gak ada sinyal.

    itu btw Fio seumuran Royyan adek ku ya.

    1. Hem… iya Dib, gue kehilangan. 🙁

      Emang bener sih, cumankan biasanya gue juga tetep bisa ngeblog kalo di rumah. Tapi, kemaren nyebelin banget. Tapi gue juga pernah Me time dan 1 minggu ngilang buat nenangin diri tanpa internet.

      Nah… bener banget itu dib. Susahkan?

      Iya juga, ya. Seumuran rupanya. 🙂 Salam buat Royyan ya dib. 🙂

  6. Terus kondisimu sekarang gimana masbro? Sudah membaik kah? Aku ga bisa bayangin gimana rasanya nyetir motor sampai 5 jam gitu dalam kondisi sakit. Apalagi pas cuaca lagi hujan. Pasti sengsara banget.

    Niat pulang ke kampung halaman supaya bahagia ketemu keluarga tapi ada kendala nggak bisa ngeblog yaa haha. Apalagi jaringan disana masih GPRS, gileee. Jengkel banget pasti nungguin halaman blogger aja nggak bisa kebuka.

    Tapi sekarang udah balik ke pekanbaru yaa. Semoga nanti bisa posting sesuai jadwal lagi yaa. Semangat masbroo!

    1. ALhamdulillah udha membaik Zam. 🙂 Banget zam, pengen balik lagi ke rumah di Pekanbaru rasanya. 😀

      Hahaha, yoi, soalnya sebelumnya gak separah itu. Gak tau kenapa tiba2 makin parah.

      Iya zam. Udah di Pekanbaru sekarang. Siap!!

  7. bener2 profesional banget. nga ngepost seminggu minta maaf, ada alarm yang ngeharusin ngepost. Hormat komandan pangeran *prokprok*

    biasanya, dibalik tidak ada sinyal tersimpan pemandangan alam yang bikin kesedihan jadi batal.

    apaan.

  8. Duh, pangeran nekad amat … lagi kondisi sakit gitu pergi juga. Tapi seumur-umur baru dua kali ini lho aku nemuin blogger yg keukeuh banget niatnya posting. Moga sehat terus yaaa

    1. Mau gimana lagi mbak, soalnya udah janji. Gak enak kalo diundur, soalnya ada agenda lain juga. Jadilah dipaksakan. 🙂

      Duh… Pangeran termasuk ya mbak. Makasih… Amin… makasih doanya mbak.

  9. Demi Ichcha!!!! Pangeran sakitnya grosiran gitu tapi tetap bertekad nempuh perjalanan. Good. Untung nggak pingsan di jalan ya. Syukurlah nyampe dengan selamat.

    Aku pernah ngerasain puasa internet gitu. Tapi cuma tiga hari. Itupun bukan karena nggak ada sinyal. Tapi nggak ada kuota. Hahahaha. Huhuhuhu. Tapi ada enaknya juga sih, jadi punya me time gitu. Bisa bacain ebook Fifty Shades Darker sambil menghayatinya dengan khidmat. Btw titip salam buat Fio ya, Pangeran. 😀

    1. Hahaha, aslinya hampir tumbang di jalan. Soalnya pusing banget. Tapi bertahan dan guepun bawa motornya selow. Iya, syukur banget selamat sampe tujuan.

      Hahaha, itu mah, karena tanggal tua kali. 😀

      Busettt Bacaanmu itu lho cha, kenapa harus yg begituan?? Kan jadi pengen baca juga. 😀

      Siap… Entar disalamin ke Fio.

  10. Jadi ini yang katanya lagi menyepi di suatu tempat yang susah sinyal, padahal sekarang banyak operator yang gembar-gembor sinyalnya sudah menyeluruh di Indonesia -> korban iklan.

    Buruan cari pendamping gih biar kalo sakit ada yang nemenin, ada yang bikinin mie instan pake sayur sama telur (biar sehat) baca gini ikutan sedih, sekarang sudah sehat kan?

    Satu minggu gak ngeblog aja udah minta maaf, aku pernah hampir 2 minggu gak ngeblog. Lagian kalo gak ada internet gitu rasanya lebih nyaman aja sih, gak perlu terganggu sama notif. Tapi buat manusia jaman modern susah kalo kemana-mana gak ada sinyal.

    1. BUkan menyepi ki. Kalo cerita sebelumnya itu, beda tempat. Kalo ini rumah sendiri. 🙂 Nah… kurangin nonton iklan ya ki. 😀

      Iya, ki. Semoga segera. Ealah… kek iya aja. 😀 ALhamdulillah udah ki.

      Ya, namanya udah janji ki. Bener juga, sih. Sekarang buat gue informasi itu penting. Jadi, terkoneksi adalah cara terbaik buat bisa tau dunia sedang apa?

  11. Sekarang kondisinya udah fit belum, Pangeran?

    Wah wah, pangeran mempunyai rasa sabar yang full. Kalo gue itu ya, udah abis dah apa yang ada di dekat gue pas koneksi inet, katakanlah misal sedang mati. Karena internet udah menjadi gaya hidup, gak ada internet hidup terasa hampa.

    Semoga koneksi internet di seluruh Indonesia, bisa lebih ditingkatkan lagi. Dear bapak Menteri KOMINFO. :).

    Keren juga nih di hapenya dipasangin alarm, "jadwal postingan!" 😀

    1. Udah Fif. Tinggal lelahnya aja yg masih berasa. 😀

      Hahaha, ya harus dong. Nanti kalo gue banting-banting, gimana gue mau ngeblog lagi? Apalagi laptopnya gue banting.

      Amin… #PEDULIINTERNET

      Hehehe. Maklum fif, takut lupa. 😀

  12. Duh gile bener, nyetir motor, sendirian menerjang hujan. hujan badai, kamu lalui sendiri *nyanyi

    Semangat ngeblognya, patut diacungi jempol. mana pakai alarm lagi ya. Walaupun sinyal kagak mendukung. Hihihi

    Padahal beberapa jam gak koneksi internet bakal ribet banget, itu kalo aku. Kecuali emang niat buat liburan dan No Internet. Itu baru seru. Hp cuma buat foto foto.
    Eh hasil jepretan nya bagus.

    1. Ver, gue belum gila… -_- Halah.. malah nyanyi..

      Berapa jempol Ver? Hahaha, iya udah pake alarm, tapi gak bisa ngeblog. Nyesek.

      Aku sih, gak terlalu gitu. Yang penting kalo gue butuh info, ya cek di internet. Bener banget, setuju.

      Makasih… Masih belajar.

  13. ya Alloh, mo pulkam perjuangan banget ya.. lagi sakit menempuh perjalanan 5 jam 30 menit kuat juga yaa.. ckckckkk

    lucunyaa ponakanmu.. hujan hujan ngajakin olahraga pake payung.. hahahaaa

    emosi juga kalo aku diposisi gak bisa internetan begitu.. ckckckkk
    alhamdulillah udah bisa posting lagi 🙂

    1. Iya rum.. Dikuat-kuatkan. Bahkan, beberapa kali gue sempet berhenti buat mulihin tenaga karena pusing. Takutnya beneran pingsan.

      Hahaha. Dia emang parah kalo ngasi ide.

      Iya.. Almdulillah.

  14. Malam kamis terasa panjang
    Berapa kilometer bang panjangnya?
    Satuan panjang itukan km hm dam m dm cm mm bang
    Sehrusnya malam kamis itu terasa lama waktunya
    Karena satuaakruitu bang jam, menit, detik, tahun,hari,bulan bang
    .
    Bener tuh kata si pio kalo olahraga terus ujan itu pake payung
    Tapi kalo g punya payung gimana bang?

  15. Wah sungguh perjuangan yang melelahkan.
    Tapi kerenlah, posting blog udah ada jadwal sendiri (y)
    Tapi sekarang udah sehat kan ? *gue bukannya perhatian ya, cuma nanya doang !!!

    Sinyal di kampung emang kaya gitu. Gue juga kalo pulkam hape jadi adem banget. Sekalinya sinyal bagus langsung pada muncul notif.
    Tapi ambil hikmahnya loh sinyal jelek. Jadi lo lebih fokus ke keluarga. Karena teknologi hanyalah sebuah asesoris dalam hidup, sedangkan keluarga adalah salah satu alasan kita untuk tetap hidup.
    Nice post 🙂

    1. Sungguh bang. Alhamdulillah belajar konsisten bg. Udah, sekarang udah sehat dan bisa senyum lagi. Iya, Gue ngerti kok bg. XD

      Iya bg. Tapi, sebelumnya gak separah itu. -_- Yoi, ambil hikmahnya aja. Kayak kuliah. 😀 ASoy!!!

  16. Wuih pemandangannya keren pisan 🙂

    Yupz, mungkin kekonsistenan kamu lagi diuji broh 🙂
    Dan memang tidak mudah menjadi blogger yg konsisten…. apalagi kedalanya adalah super teknis seperti itu… hehehhee…

    Gue dulu juga ngalamin…
    alhamdulillah rumah gue pindah dan sinyalnya full 🙂

    1. Yoi mas… Kapan2 jalan ke sini dong.. 😀

      Banget Mas. Suka KZL, tapi, tetep harus kuat.

      ASek… Gue mah, skrg udah sinyal Full. Kalo pulkan aja mas.

  17. Ternyata kampung halaman si pangeran wortel di Selatbaru ya. Temenku kampungnya di Bengkalis juga lho, di deket kota katanya. Tapi dia bilang kadang-kadang masih susah sinyal juga mas Heru. Bener apa enggak itu? Maklum belum pernah ke Bengkalis, di Riau paling jauh mainnya cuma sampe ke Siak. Hehehe.

    Btw itu gprs sinyal zaman kapan yak, rasanya udah lama banget, waktu SMP. Tapi ya gitu ya sekarang udah kebiasaan internetan tiap hari, jadi sehari tanpa internet rasanya emang sepi ya -_-"

    Oh ya, udah lama gak main ke tulisanwortel nih, udah ada ebook aja ternyata. Habis ini berpetualang dulu ah~

    1. Iya Nurul… Wah.. Pangeran tinggalny di Desa. Kalo di kotanya jaringan lebih baik untuk Provider Telkomsel. Yang lainnya gak tau. Nah.. kapan-kapan ke Bengkalis dong.. Dari siak 2 jam aja kok.

      Zaman kapan ya? Yoi, SMP keknya. Hehehe. Begitulah..

      Emang ke mana aja selama ini? Silahkan..

  18. Gila lima jam pas lagi sakit. Semoga cepet sembuh heru!
    Anyway, internet emang salah satu kendala sih ya. Kadang giliran mau publish, eh internetnya malah ngaco..

    Jangan lupa cerita tentang pas lagi di sananya dong ya! (w)/

    1. Di, gue gak gila.. -_- Termakasih doanya. 🙂

      Yoi, suka bikin KZL kalo pas mau publish ada aja kendala di Internetnya.

      Wah… Keknya cuman lo yg pengen tau. Gue tulis deh, nanti. 🙂

  19. Waaaa… keren ikh bisa nulis tetep konsisten, ee tapi kasihan juga sih karena niat dan tekad udah ada namun sinyalnya gak mendukung. Aku sering bgt ngalamin kayak gitu huuufch, butuh kesabaran ekstra ya Heru
    OOOOOO ternyata kamu pernah alay ya ??? Ocehan ocehan Arya hehehe

    Oke aku maafin kok ga posting dalam 1 minggu, santai, aku aja 1 bulan pernah

    1. Nah… Kadang suka gitu kak. Pas udah kelar semuanya, mau publish malah jaringan bikin KZL.. Hiks..

      Hahaha, Kakak baca deh di About blog ini. Malah ada yg lebih alay.

      😀

  20. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa mampir ke sini juga hahaha :D. Sama Ru, aku habis dari Sumatera itu langsung ngedrop, sakit, mana banyak kegiatan pula + utang kerjaan yg mesti dikerjain. Ini aja sakitnya masih belom selesai. Aku komen ini sambil nunggu panggilan dokter, uehehe.

    Klo kayak gini, jadwal posting kayaknya harus dibuat lebih fleksibel Ru. Harus disiapin juga draft artikel yang terjadwal otomatis. Karena ya siapa tau ada kendala lain selain gangguan fisik dan sinyal yang menghambat buat posting. Gangguan perasaan mungkin? #eh

    1. Akhirnya… Tapi, menurut gue sih wajar ya Mas. Karena Mas Mawi terlihat begitu bersemangat dan sampe lupa kalo ternyata sudah melewati perjalanan yang jauh. XD Wah-wah.. Segitunya… Terimakasih lho mas.

      Iya mas. Harusnya ada yang dipost fleksibel. Biasanya sebelum pulang, gue udah nulis banyak. Tinggal atur jadwal terbit. Eh, kemaren kelupaan. -_-

      Iya banget. Gangguan perasaan suka bikin nulis jadi gamang. XD

  21. Ya Ampun perjuangan buat bisa ngeblog buat Bang Pang, begitu banget ya. Sinyal GPRS, ya ampun itu jaman HP masih polifonic bang. 🙁
    Aduh habis sakit ya, masih mikirin buat ngeblog aja. Dasar Blogger Sejati !!
    Aku mah apah, ngeblog aja kadang mood suka naik turun, kayaknya perlu download ebooknya Bang Pang nih.

    Btw kapan ada rencana nikah bang Pang ??

  22. wah kalau saya sih selalu semangat buat ngeblog, cuma koneksi bener-bener lemot didesa. kadang juga harus pergi ke sekolahan buat ngenet. Padahal undal lulus sekolah setahun ya lalu :v
    yang tapi namanya perjuangan harus di lakukan bagaimanapun caranya.
    makasih mas, tulisannya manfaat banget

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.